Kamis, 15 September 2011

Mata Landu

Gerangan, darimanakah kau dapatkan sepasang mata indah itu, landu?



Jernih, teduh dan sedalam samudra.



Padanya kulihat tatap penuh kelembutan, kasih sayang namun juga pemberontakan, pandangmu fokus tak pernah kosong. Tanda bahwa jiwa tak hentinya bergelora.



Sepertinya Bukan milik simak atau bapakmu,.

Atau mungkinkah perpaduan antara keduanya, antara kasih, cinta, amarah, pemberontakan, kepatuhan dan kepasrahan.



Bisa jadi Tuhan melakukan penggabungan segala sikap pada mata simak dan bapakmu, dengan segala perhitungan matematis yang magis antara pertambah-pengurangan-perkalian ataupun pembagian, yang ramuannya tentu menjadi rahasiaNya Sehingga terciptalah sepasang mata Landu yang indah. Sedap dipandang tanpa bosan.



Matamu besar, namun tak bisa dikatakan belok layaknya bola pimpong. Kau memiliki iris mata dengan kehitaman yang tegas, bulat sempurna dengan menyisakan sedikit tempat bagi scleramu. Jikalau menatapnya seakan ada sebuah bintang timur yang sedang bersinar jauh dari dalam pupilmu. Kau memiliki Mata yang tak pernah lelah Landu, senantiasa bersinar bahkan pada saat kantuk dan terjagamu yang baru saja terbit. Ditambah dengan rambut mata yang lentik memagari sekitar matamu, menambah pesona yang tak ternilai.



Landu,

Landu,



Bukankah pada mata indahmu itu kau telah pikat hatiku dengan syahdu, membuatku enggan beranjak apalagi menjauh?



memandangmu menciptakan kedamaian yang tak kuasa diterangkan dalam kata.



Akh.. matamu, mata yang candu-Landu.





Yogyakarta, 9 april 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar