Kamis, 15 September 2011

Dengarkan aku, Ibu....

mereka bilang aku tak bisa bersuara,.

tak mampu bercakap layaknya kebanyakan orang.

bisu!



tubuhku pun hingga kini tak mampu digerakkan,

padahal anak seusiaku sedang senang belajar berdiri,

tapi tidak untukku,

memiringkan badanpun tak kuasa kulakukan.

pilu!



dimana kau ibu?

mengapa selalu tak ada, saat aku membutuhkanmu?

malukah kau karena aku tumbuh dari rahim dan keluar dari vaginamu?

akh.. ibu!



kalaupun ada, hanya amarah yang kau bawa,

padahal tak kupahami perkara apa yang kubuat hingga kau marah



tiap kali datang saat makan, maka keluhmu keluarlah,

"andai tak perlu ku suapi kau tiga kali sehari, cukuplah satu kali saja. malas betul aku!"



lau dengan sekehendakmu, kau suapi aku layaknya sapi yang dicekoki air agar dagingnya cepat menjadi berat.

tanpa jeda kau jejali aku dengan makanan, hingga tak beri kesempatan oksigen masuk ke paru2ku.

bila tangisku meledak, maka serapah yang kau ucapkan.

namun senyum mengembang dari bibirmu saat dengan cepat makanan itu kumasukkan kedalam kerongkongan,

lalu menggendutlah perutku.

pujianmu pun mengalirlah dalam kata-kata yang indah.

meski hal itu sukses menyusahkanku bernafas, nampaknya kau tak peduli akan hal itu.



akh ibu..

apapun itu, kau adalah ibuku,

separuh darahku adalah darimu,



andai kau bisa mendengarku,

andai kau bisa pahami isyaratku



aku menyayangimu, ibu...



andai kau bisa menyayangiku lebih.









untuk teman kecilnya Shelo,

semoga kekuatan tercurah untukmu sahabat kecil:-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar