Selasa, 06 Desember 2011

indahnya masa kanak-kanak

Sebelum adzan subuh berkumandang, hujan telah mendahului tiba. Bumi basah merata hampir disetiap sudut, tak terkecuali daerah tempat kami tinggal. Padahal pagi ini kami berencana melakukan kurban di daerah Bantul, tempat kakak iparku.
Ibu Uti mengirimkan satu ekor kambing guna hadiah ulang tahun Shelo yang ke-2, dan di Bantul lah kami berencana memotongnya bersama teman-teman kecil dari TK.
Dalam derasnya hujan, terpaksa motor kami lajukan ke Bantul. Beruntung shelo mau diajak bekerjasama untuk duduk manis dalam balutan jas hujan yang mengubur seluruh tubuhnya hingga tak terlihat satupun dari bagian tubuhnya.
Sepanjang jalan, hujan turun dengan intensitas yang relatif seragam. Hal ini membuat baju bapak gama basah kuyup dan celana panjangkupun tak luput disapa hujan, tidak begitu dengan Shelo, tubuhnya masih aman terlindungi dari hujan.
Sesampainya disana, kambing telah dipotong dan sedang dikuliti. Yah… jika menunggu kami tiba, tentu akan terlalu siang dan akan membuat teman-teman kecil bosan menunggu hingga santapan siap dinikmati.
para bapak-bapak ini sedang asik memotong-motong daging hingga ukuran yang diinginkan,
sedangkan para ibu-ibu sedang sibuk menyiapkan bumbu untuk mengolahnya.
###
Warna-warni tembok sekolah Tk yang dilukis dengan gambar aneka satwa dan alam pedesaan dengan gunung sebagai latarnya, juga beberapa mainan yang parkir nyaman di depan kelas, membuat Shelo lebih tertarik berada disana dibanding mesti melihat daging kambing yang akan diolah.
oh ya, perkenalakan. Namanya Zahra-dia kakak sepupu Shelo. Umurnya terpaut empat tahun dengan Shelo.
dan ini teman-teman Zahra. mereka antusias untuk di foto, bahkan saling berebutan untuk mendapatkan posisi yang asyik.
hemmm…. Shelo lagi gak mood buat di foto, tapi melarang bunda untuk memoto teman-teman. Jadi begini deh hasilnya, yang satu mewek karena males di foto dan pengen main jungkat-jungkit berbentuk bebek, yang satu merasa heran karena ada yang nangis kenceng banget, dan yang satu lagi meski dengan malu-malu tapi tetep eksis menunjukkan senyum termanisnya:-P
###
bapak.. shelo tuh laper, tapi temen-temen gangguin terus jadi nagis aja” hahaha… ternyata bocah kecil ini ngerasa laper, pantesan ngak-ngek-ngok terus. Emang salah bunda neh, gara-gara ujan semalam suntuk gak prepared makanan buat Shelo yang hobi nguyah:-P alhasil.. langsung menuju warung terdekat, cari ganjal perut dibanding tambah ngambek.
perut keyang dengan sekotak ultra milk plain, mengembalikan energi yang sempat leyap dan mengembalikan rona merah pada wajahnya. Lanjut minta di foto. Huh! Dasar Shelo 
ehhmmm… segarnya udara pedesaan dengan aroma khas tanah selepas disapa hujan begitu menyejukkan. Kesegarannya mampu merasuk hingga ke paru-paru, mengalirkan kesyahduannya hingga keseluruh tubuh. Bersama teman-teman kecil dan baju mereka yang meriah dipadukan dengan warna hijau tanaman jagung yang masih perawan merupakan kombinasi keteduhan yang menentramkan. Juga tawa mereka yang lepas, tanpa beban, begitu bening hinggap ditelinga. Shelo pun ikut larut dalam tawa dan keceriaan.
Kami menyusuri jalan setapak yang becek, sambil bersenda gurau dan bernyanyi. Aku merasa seperti kembali kanak-kanak, segala penat dan gundukan perkara dalam hati serasa menyembunyikan wujudnya, begitu lapang terasa.
yah… masa anak-anak yang menyenangkan, masa yang penuh dengan canda, tawa dan bermain bersama teman. Tentu akan sangat menyenangkan jika bisa melalui dengan bebas menjadi diri sendiri.
“wow!! Apa itu bunda, boleh naik?” pekik shelo ketika melihat ayunan dan bergegas lari kearahnya. Diikuti teman-teman yang kemudian menemaninya bermain ayunan.
“shelo hebat bunda, tidak jatuh” lanjutnya dengan bangga.
ayookkk…. Ayun yang kuat Shelo, mari kita gapai dunia dengan gembira- ada bunda disisimu.
ups…. Waktu santap telah tiba, gak kerasa yua. Sangking senengnya bermain bersama teman-teman dan indahnya alam pedesaan. Yuukk… makan dulu :-)
setelah keyang dengan gulai kambing, teman-teman kecil diminta untuk mencuci sendiri alat makan mereka pada tempat yang telah disediakan oleh Bu Guru. Meski hasil cuciannya masih belepotan minyak, namun dua jempol untuk teman-teman kecil yang mandiri
wah…. Senangnya hari ini sudah berbagi bersama teman-teman, terimaksih untuk hari ini ya… terimakasih sudah bermain dan berkenalan dengan Shelo, esok hari semoga bisa jumpa lagi makasih juga buat Ibu Uti buat hadiahnya
Yogyakarta, 7 nopember 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar