Kamis, 24 November 2011

dasar TOKEK!

Tiba-tiba kuteringat,..
waktu itu hari minggu, kebetulan lakiku sedang santai di rumah. Seperti biasa aku tetap ngeyel ingin mencuci padahal lakiku berkeras melarang, hendak dicucikannya mumpung sedang libur. Namun menyerahkan cucian padanya hanya akan membuatku naik pitam saja, perihalnya karena lakiku ini tipe yang lelet, yang tak segera sigap menyelesaikan satu pekerjaan dulu baru berpindah ke yang lain. Tetapi dikerjakannya semua hal dalam satu waktu hingga tak ada yang beres dengan segera. Karenanya lah, aku selalu ngotot ingin mencuci sendiri, untunglah kehamilanku tak pernah menjadi halangan bagi setiap aktivitasku.
Sedang asyik mengucek pakaian sambil membenamkan pikiran dalam lamunan yang tak beraturan namun cukup mengasyikkan, berfantasi hingga tak terasa helai demi helai baju tuntas dijamah tanganku.
Tiba-tiba saja, lakiku mengintipku dari balik tembok, yang nampak hanya matanya yang sedang melotot dengan alis yang diangkat dengan beberapa kerutan di dahi.
Namanya juga sedang melamun, tak sadar sudah berapa lama kiranya lakiku mengintipku sedang mencuci. Lambat laun kesadari rasanya ada mata yang sedang menatapku, dan benar saja ketika ku dongakkan kepalaku, Sontak aku kaget, berteriak histeris sambil memaki TOKEK! Tangisku tumpah, rasanya kaget buka kepalang. Jantungku rasanya ingin lompat dari sarangnya.
Adrenalinku terpacu hebat, dag-dig-dug…..
Yang membuat terkaget, malah tertawa terpingkal-pingkal melihatku menangis histeris sambil terus memaki DASAR TOKEK!
Huh… memang lakiku itu tokek belang yang jailnya luar biasa, senangnya membuatku mati kutu baik oleh kejahilannya maupun dengan kemahirannya ngebom.
Tangisku pun reda juga, apalagi setelah beberapa tetangga singgah dan bertanya tentang tangisanku.
Tubuhku pun melemaslah karena terkaget-kaget yang luar biasa. Dengan senyum mengembang namun terkesan ngece, bertanyalah lakiku tentang tokek, mengapa memilih umpatan itu? Gak ada yang lebih bagus?
Hahaha… gilirannku yang tertawa.
“karena matamu mirip tokek yang selalu ngendon di kamar mandi saban sore, matanya selalu melotot ke arahku apalagi kalau aku mau mandi!”
Yogyakarta, 5 januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar