Rabu, 12 Oktober 2011

dua surya, putri kecilku

Tak terasa nak, kita mampu melalui dua tahun pertama kehidupanmu dengan manisnya. Yah…. Tentu saja di dalamnya penuh dengan drama kehidupan yang terkadang mengesalkan. Kadang bunda sebel bukan main sama shelo karena makin besar makin jago ngeye!hehehe pun bunda yang terkadang melampiaskan kesal pada shelo saat pikiran bertumpuk dengan perkara rumit yang tak memiliki labuhan untuk diluapkan.
Merawatmu bukannya tanpa cibiran banyak orang, disaat banyak kepala menjadi ahli dalam urusan gender, dimana kesetaraan dan keadilan dalam berpasangan mutlak ditegakkan, dikotomi antara ruang publik dan domestic dipertegas. Lalu saat melihat bunda justru memiih bersamamu dengan mengurangi banyak aktivitas di ruang publik dianggap tidak selayaknya. Dan cara terbaik untuk mengabaikan suara sumbang yang tak bernilai ini, hanya dengan menganggapnya angin lalu. Lah wong… saya itu sudah dengan sadar memilih berada di rumah untuk mengurus anak dan rumah tangga koq masih diperdebatkan? Tak ada paksaan di dalamnya, jikalau sesekali mengeluh bosan bukankah itu hal yang manusiawi.
*** Yang paling membahagiakan bagi bunda dari dua tahun usiamu adalah kita ternyata mampu bekerjasama dengan baik dalam menyempurnakan ASI. Padahal awalnya bunda sempet pesimis, khawatir produksi ASI terhenti lantaran banyak saja cobaan silih berganti menghampiri, menguras tenaga dan pikiran. Namun kita berhasil nak! Kita melakukannya bersama! Dan tentu bapak juga ikut andil menyukseskan ini
Shelomita anakku sayang, nama kedamaian yang menentramkan. Segala yang ada padamu adalah damai bagi bunda (pun aroma kecutmu:-P), tak salah kiranya bunda memilihkan shelomita untuk disematkan sebagai namamu. You are the special gift from the maker, my dearest. Bersamamu seharian, meski melelahkan namun terasa nikmatnya, mendampingimu tumbuh besar dari mulai belajar tengkurap hingga kini menjadi cerewet adalah proses yang bahkan tak bisa dinilai dengan rupiah.
Kini, kau genap dua tahun. Waktunya tak lagi bergantung pada bunda-tak lagi menetek, Saatnya belajar mandiri dengan tubuhmu sendiri. Ini juga tak mudah bagi bunda, tentu kita harus bekerjasama dengan baik untuk saling menguatkan. Nak,. Saatnya kau mengenal duniamu-meraih hal-hal yang kau senangi, bebas menjadi dirimu sendiri. Kau suka menari dan bernyanyi, bukan?
Ini juga saatnya bunda kembali menyapa dunia, bukan hanya sekedar mencari sesuap nasi pun juga sebagai ruang berekspresi. Jika bunda tak bersamamu selama delapan jam, tentu bukanlah karena tak sayang. Ini untuk kita, keluarga kecil kita
Selamat hari lahir putriku sayang…
Selamat dua tahun…
Semoga kebahagiaan senantiasa bersamamu
Nb : kelak bila sudah besar, bunda ingin kau membacanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar